Di
usia ku 23 tahun yang masih sangat muda untuk mengalami semua ini, aku begitu
terpuruk dengan semua keadaan ini, pikiranku melayang tapi tak tau arah tujuan
yang ku pikirkan. Kegagalan yang ku alami dalam pernikahanku yang ku jalin
selama 2,5 tahun itu, membuat semua hancur. Trauma yang aku alami mengganggu
setiap langkah tindakan ataupun perbuatan yang aku jalani, selalu ada rasa
takut yang menyelimuti hati.
Setiap
kali aku sendiri, tak terasa air mata selalu menetes meratap kehidupanku yang
sebenarnya tidak mau aku alami seperti ini, Aku ingin kembali seperti dulu yang
tanpa harus memikirkan setian gerak gerik langkahku, yang tidak terbelenggu
oleh trauma yang aku alami.
Aku
tau Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi batas kemampuan
hambanya tersebut. Dan aku tau Tuhan mempercayakan aku karena telah diberikan
cobaan seperti ini, mungkin Tuhan sekaligus mau menguji aku dengan cobaan yang
diberikannya, apakah aku sanggup menjalani semua ini.
Tapi
aku tidak munafik, aku juga tidak bisa berbohong pada diriku sendiri kalau aku
merasa Tuhan tidak adil kepadaku. Tuhan terlalu jahat karena memberikan aku
cobaan yang bertul-betul beruntut dan belum ada akhirnya. Sampai aku juga
sempat berfikiran untuk mengakhiri semua kehidupan ini agar semuanya
benar-benar berakhir. Sehingga aku juga tidak menjadi beban orang lain yang
memikirkan hidupku termasuk orang tua dan keluargaku. Tapi…. Tabungan untuk
akhiratku belum sempurna, masih banyak dosa yang telah ku perbuat dengan
sedikit pahala yang telah aku berikan.
Plin plan… ingin mengakhiri hidup ini tapi takut menjalani kehidupan
akhirat.